Memilih Pengobatan Tekanan darah Tinggi

Ada puluhan obat hipertensi yang ada di pasaran, masing-masing dengan pro dan kontra. Dokter biasanya memberikan 1 resep obat atau lebih tergantung dari jenis penyakit hipertensi yang diderita pasien.
Bagi mereka yang memiliki faktor resiko, disarankan untuk tidak mengonsumsi obat-obatan penurun tekanan darah tinggi terlebih dahulu karena perubahan gaya hidup bisa membalikkan keadaan.
Mayo Clinic sebuah praktek medis nirlaba dan kelompok riset menyebutkan bahwa memilih pengobatan untuk penyakit hipertensi bisa sangat menipu. Untuk itu alangkah baiknya sebelum memulai pengobatan darah tinggi, Anda mengetahui opsi pengobatan yang Anda miliki.
Prehipertensi
Bagi Anda yang memiliki tekanan darah sistolik berkisar antara 120-139 mm/Hg dan tekanan darah diastolik yang berkisar 80-89 mm/Hg, maka Anda dikategorikan sebagai pengidap prehipertensi.
Untuk kasus prehipertensi meski acap kali dokter memberikan resep penurun tekanan darah namun segalanya akan sama saja bahkan bertambah parah jika Anda tidak melakukan perubahan terhadap gaya hidup.
Perubahan gaya hidup seperti berhenti merokok, menurunkan berat badan, meminimalisir konsumsi alkohol, dan berolahraga paling tidak 30 menit 5 hari dalam seminggu, berefek positif terhadap mereka yang telah didiagnosa mengidap hipertensi.
Tekanan Darah Tinggi Level 1 (140/90-159/99 mm/Hg)
Sekali lagi sangat disarankan untuk mengubah gaya hidup terlebih dahulu. Jika perlu mengonsumsi obat-obatan maka obat-obat yang mungkin diminum diantaranya sebagai berikut:
  • Diuretik
    Diuretik sangat ampuh untuk membuang kelebihan air dan sodium yang ada dalam tubuh sehingga dapat menurunkan darah tinggi. Ada tiga jenis diuretik dan pilihan para dokter untuk menurunkan tekanan darah adalah jenis thiazide diuretic.
  • Obat Lainnya
    Untuk tekanan darah tinggi level 1 mungkin yang Anda perlukan hanya thiazide diuretic. Namun dalam beberapa kasus dokter akan menyarankan untuk menambah obat-obatan seperti ACE inhibitors (melebarkan pembuluh darah dengan tidak membiarkan hormon angiotensin menganggu pembuluh darah), beta blocker (menghalangi sinyal saraf yang menuju jantung dan pembuluh darah), calcium channel blocker (mencegah kalsium masuk ke dalam sel otot jantung dan pembuluh darah), rennin inhibitor (mencegah terbentuknya renin yang merupakan zat yang diproduksi ginjal untuk menaikkan tekanan darah).
Tekanan Darah Tinggi Level 2 (160/100 mm/Hg)
Bagi mereka yang tergolong memiliki tekanan darah tinggi maka ukuran tekanan darah bisa mencapai 160/100 mm/Hg bahkan mungkin lebih. Untuk pilihan pengobatan, umumnya tekanan darah tinggi level dua difokuskan pada dua metode pengobatan sekaligus untuk perawatan awal.
Obat-obatan yang dipakai sama seperti pengobatan pada tekanan darah tinggi level 1. Jika obat-obatan ini tidak juga mempan, maka dokter akan memberikan opsi lain seperti Alpha blocker, central-acting agent atau vasodilator. Tentunya obat-obatan ini lebih kuat dibandingkan yang lain namun tidak menutup kemungkinan juga memiliki efek samping yang lebih besar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar