Secara umum dalam perbaikan Software Ponsel terdapat 4 kategori tindakan, yaitu:
1.Set To Factory Default / Master Reset
Cara perbaikan ini adalah dengan cara mengembalikan semua pengaturan Ponsel menjadi kepengaturan awal seperti Ponsel baru keluar dari pabrik. Metode perbaikan ini tidak melewati proses Flashing akan tetapi hanya melakukan Reset pada semua pengaturan Ponsel. Proses ini akan mengakibatkan data-data user akan hilang, sebaiknya lakukan backup data terlebih dahulu.
Metode perbaikan tersebut dapat menyelesaikan permasalahan:
• Ponsel meminta kode pengaman (Phone Lock)
• Data user pada IC Flash terlalu penuh
• Kesalahan pengaturan
Prosedur:
• Ponsel kondisi hidup, tidak ada masalah disaat booting
• Disaaat dihubungkan ke Flasher Box, status ponsel “Local Mode” (tertampil di LCD)
2.Format User Area
Pada dasarnya didalam IC Flash Ponsel bukan hanya tersimpan Sistem Operasi saja. Data-data pengguna Ponsel seperti: Data Galery (Photo, Ringtones, Image), phone book, SMS, Game, Aplikasi, dll. Semua data ini tersimpan didalam IC Flash juga, jika data-data tersebut corupt atau bermasalah maka akan mempengaruhi pada kenerja Ponsel, apa lagi bila telah terinfeksi Virus, sehingga kinerja Ponsel menjadi berat bahkan Hank. Dengan melakukan Format User Area, Ponsel dapat menjadi segar kembali akan tetapi resikonya semua data-data User tersebut akan hilang.
Metode perbaikan tersebut dapat menyelesaikan permasalahan:
• Blank / kegagalan booting
• Terinfeksi Virus
• Application Crashes
• Data user terlalu penuh
• Restart
Prosedur:
• Disaaat dihubungkan ke Flasher Box, status ponsel “Local Mode” (tertampil di LCD)
Prosedur:
• Disaaat dihubungkan ke Flasher Box, status ponsel “Local Mode” (tertampil di LCD)
3.Flash
Kerusakan software ponsel diperlukan pemrograman ulang untuk memperbaikinya, apapun gejala kerusakannya mungkin saja bisa diakibatkan karena kerusakan operating sistem ponsel yang bermasalah. Cara perbaikan ini adalah dengan cara menghapus semua data Firmware yang tersimpan didalam IC Flash Ponsel, lalu dituliskan kembali menggunakan Firmware yang baru dan sesuai dengan ponsel tersebut. Proses hapus dan menulis ini dinamakan Flashing atau biasa disebut “Flash”.
Ponsel yang tidak mempunyai pilihan bahasa Indonesia dapat dirubah menjadi bahasa Indonesia, caranya tidak dengan menambahkan bahasanya akan tetapi dengan cara Flashing, yaitu menghapus semua Firmware yang tersimpan didalam Ponsel lalu menuliskan kembali dengan Firmware yang telah ada bahasa Indonesianya.
Metode perbaikan tersebut dapat menyelesaikan permasalahan:
Kerusakan software ponsel diperlukan pemrograman ulang untuk memperbaikinya, apapun gejala kerusakannya mungkin saja bisa diakibatkan karena kerusakan operating sistem ponsel yang bermasalah. Cara perbaikan ini adalah dengan cara menghapus semua data Firmware yang tersimpan didalam IC Flash Ponsel, lalu dituliskan kembali menggunakan Firmware yang baru dan sesuai dengan ponsel tersebut. Proses hapus dan menulis ini dinamakan Flashing atau biasa disebut “Flash”.
Ponsel yang tidak mempunyai pilihan bahasa Indonesia dapat dirubah menjadi bahasa Indonesia, caranya tidak dengan menambahkan bahasanya akan tetapi dengan cara Flashing, yaitu menghapus semua Firmware yang tersimpan didalam Ponsel lalu menuliskan kembali dengan Firmware yang telah ada bahasa Indonesianya.
Metode perbaikan tersebut dapat menyelesaikan permasalahan:
• Upgrade
• Mati total
• Restart
• Blank / kegagalan booting
• Blink white screen
• Hank
• Kegagalan fungsi bluetooth
• Contact service
Prosedur:
• 1ST Boot OK
• 1ST Boot OK
• Semua IC Flash terditeksi dengan baik
4.Full Flash ( + EEPROM Area)
Seringkali permasalahan Software seperti: Contact Service, Blank Nokia, Hank, White Screen, dll yang tidak dapat ditangani dengan cara Flashing biasa seperti Flashing Firmware (MCU & PPM), karena Kinerja Software Ponsel bukan hanya MCU dan PPM saja, ada beberapa sektor yang akan mendukung kinerja Ponsel diantaranya PM (Permanent Memory). PM terprogram pada EEPROM Ponsel (Electrically Erasable Programable Read Only Memory), pada Ponsel Nokia saat ini EEPROM sudah di emulasikan didalam IC Flash. Didalam PM ini akan tersimpan data-data informasi Ponsel yang telah diprogram oleh vendor pembuat seperti: parameter signal, IMEI (International Mobile Equipment Identifier), Security Code, ESN (Elektronik Serial Number), MIN (Mobile Identification Code), SID (Sistem Identification Code), dll
Ada cara-cara khusus dalam perbaikan area EEPROM Ponsel Nokia, sebelum melakukan Flashing MCU dan PPM perlu melakukan Custom Errase terlebih dahulu, Custom Errase digunakan untuk menghapus data IC Flash pada alamat-alamat tertentu atau menghapus keseluruhan data IC Flash. Melalui Custom Errase ini kita dapat menghapus Area EEPROM Ponsel (PM). Setelah proses Erasing PM selesai Selanjutnya Flash MCU dan PPMnya. Selanjutnya kita tulis kembali EEPROMnya menggunakan File PM yang sesuai dengan type Ponselnya. Bila anda tidak mempunyai File PM Ponsel tersebut, anda dapat mem-backup dari Ponsel yang normal dengan cara “Read PM” dari Ponsel yang sama Typenya. Sampai langkah ini Ponsel tidak akan Normal bahkan Ponsel akan menolak SIMCard, tidak akan mendapatkan signal karena status jaringan terkunci, atau Contact Service. Hal ini diakibatkan karena Ponsel dalam status terkunci, maka Ponsel yang telah dituliskan Pmnya perlu disesuaikan dengan Ponselnya dan melakukan Proses Unlock, maka anda perlu melakukan Unlock.
Prosedur:
• 1ST Boot OK
Ada cara-cara khusus dalam perbaikan area EEPROM Ponsel Nokia, sebelum melakukan Flashing MCU dan PPM perlu melakukan Custom Errase terlebih dahulu, Custom Errase digunakan untuk menghapus data IC Flash pada alamat-alamat tertentu atau menghapus keseluruhan data IC Flash. Melalui Custom Errase ini kita dapat menghapus Area EEPROM Ponsel (PM). Setelah proses Erasing PM selesai Selanjutnya Flash MCU dan PPMnya. Selanjutnya kita tulis kembali EEPROMnya menggunakan File PM yang sesuai dengan type Ponselnya. Bila anda tidak mempunyai File PM Ponsel tersebut, anda dapat mem-backup dari Ponsel yang normal dengan cara “Read PM” dari Ponsel yang sama Typenya. Sampai langkah ini Ponsel tidak akan Normal bahkan Ponsel akan menolak SIMCard, tidak akan mendapatkan signal karena status jaringan terkunci, atau Contact Service. Hal ini diakibatkan karena Ponsel dalam status terkunci, maka Ponsel yang telah dituliskan Pmnya perlu disesuaikan dengan Ponselnya dan melakukan Proses Unlock, maka anda perlu melakukan Unlock.
Prosedur:
• 1ST Boot OK
• Semua IC Flash terditeksi dengan baik
• Sebelum melakukan Errase, diharuskan untuk membackup: RPL / Certificate dan PM secara Full.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar